Konsep link and match kompetensi SMK dan DU/DI pada program
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan diperkirakan dapat menajamkan
ketepatan pemenuhan supply-demand tenaga kerja. Konsep link and match
antara lembaga pendidikan dan dunia kerja diyakini ideal dalam
meningkatkan lulusan pendidikan SMK berkualitas dan menekan angka
pengangguran. Kunci sukses link and match adalah peran pemerintah dan
hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI. Salah satunya adalah kerjasama
penyusunan program pembelajaran SMK yang di arahkan pada pengajaran
yang aplikatif dan lebih memfokuskan pada kompetensi keahlian bidang
tertentu dengan tujuan agar lulusan yang dihasilkan siap memasuki
lapangan kerja. Idealnya kegiatan pembelajaran seharusnya berbasis
dunia kerja dengan kompetensi DU/DI berupa pengalaman langsung atau
“hands on experience” peserta didik.
Konsep pembelajaran teaching factory merupakan sebuah usaha
yang dilaksanakan oleh SMK dalam meningkatkan mutu dan capaian
kelulusan. Melalui kegiatan pembelajaran teaching factory diharapkan
muncul nilai-nilai entrepreneurship yang tertanam dalam jiwa siswa, seperti
jujur, kreatif, inovatif dan lainya. Jiwa entrepreneur tersebut dapat terlihat
dari kegiatan yang dilakukan siswa pada saat memasarkan produk yang
dihasilkan baik itu barang maupun jasa, siswa mampu menunjukan barang
secara detail kepada konsumen, siswa mampu mengkreasi dan
memperbaiki produk, bahkan mampu mendesain sebuah produk menjadi
lebih baik.

SMK Negeri 1 Bojonegoro menjalin kerjasama dan bersinergi dengan Hotel Aston dan Rahma Bakery sebagai upaya untuk membangun sumber daya lulusan yang kompeten dan siap kerja melalui pendampingan teaching factory. Sampai saat ini Hotel Aston dan RAhma Bakery memiliki jaringan bisnis yang luas bergerak dalam bidang perhotelan dan pariwisata, bisnis kuliner, dan pendidikan untuk berbagai tingkatan dari mulai tingkat paud sampai sekolah menengah kejuruan.